BAB
I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Rencana Bisnis
Dalam era globalisasi ini banyak sekali muncul
peluang bisnis baru juga persaingan antar pengusaha besar atau pun pengusaha dalam
sekala kecil ( produksi rumah tangga) dalam dunia ekonomi global ini . namun dalam era global ini ladang bisnis yang berbau tradisional, yang lebih merakyat
tidak pula kalah saing dengan peluang bisnis lainnya. Bahkan hal tesebut merupakan salah satu peluang bisnis
yang menjanjikan.
Tempe adalah makanan orang indonesia, sebanyak
kedilai 50% konsumsi indonesia dalam bentuk tempe, 40% dalam bntuk tahu dan 10%
dalam produk lain seperti (taouco dan kecap). Yang berkisar rata-rata 6,59 kg
per orang penduduk indonesia. Disamping sebagai makana subtitusi(pengganti),
tempe juga terkenal dengan haraganya yang ekonomis. Membuat peluang bisnis
sangat besar, didukung dengan makin sedikitnya pengrajin tempe yang kini
beralih usaha lain.
Bukan hanya di kawasan indonesia ,Tempe juga dikenal
oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda Pada tahun 1895, Prinsen
Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang
pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe.Perusahaan-perusahaan tempe
yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia. Sebenarnya Tempe
telah populer di Eropa sejak tahun 1946 dan juga di asia seperti : Republik
Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan
Afrika.
Disamping
ketenarannya dikalangan masyarakat umum
karna harganya yang sangat ekonomis. Di
samping harganya yang ekonomis,Tempe juga berpotensi untuk digunakan melawan radikal
bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya
penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus,
kanker, dan lain-lain). Dengan Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak,
dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai yaitu:
A. Asam
lemak ( asam lemak tak jenuh)
B. Vitamin
B, A,D,E,dan K
C. Antioksidan
D. Mineral
Oleh karena itu , peluang seperti inilah
yang nantinya akan di kembangkan sebagai usaha rumahan. untuk meningkatakan
produktivitas penduduk masyarakat local yang mengarah pada
prekinomian daerah dan mengacu pada persaingan global tanpa melupakan aset
bangsa dan budaya sendiri.
B. Tujuan Menjalankan
Bisnis
v Pengembangan
bisnis rumahan
v Meningkatkan
SDA dan SDM, produktivetas klangan menengah baik lokaal ataupun non lokal
v Pengrajin
sekaligus pelestari akan usaha tradisioanal
v Sebagai
pemasok barang bahan pokok / subtitusi
C.
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
a) Waktu
Mengenai waktu produksi tempe,
tidak mencakup waktu tertentu. Serta
untuk waktu pemasaran nya di sesuaikan dengan arus/waktu konsumen.
Batas ketahanan 1-2 hari , lbih
lama jika didukung pendingin ,ac,icebox.
b) Tempat
pelaksanaan
Tempat produksi untuk kalangan industri
kecil, cukup hanya 6x3 m untuk penyimpanan serta pengolahan + 2x2 m sebagai dapur produksi. Lebih simple
jika rumah produksi berdektan dengan rumah utama, akan lebih mudah untuk mengontrol .
BAB
II ISI
A.peluang
bisnis
Secara peluang usaha (bisnis), untuk saat ini masih cukup
baik. Meskipun masih ada juga pengrajin, tetapi karna tempe merupakan bahan makanan dengan permintaan komsumen 50% di
Indonesia. Secara statstistik masih belum cukup untuk pemenuhan kebutuhan tersesebut Akan pangan pokok ataupun
pengganti.
B.Luas Pasar
Tentang Luas pasar
yang nantinya akan di jadikan sebagai jangkauan untuk produk kami ini, meliputi:
·
Tingkat Pedesan
·
Tingkat kecamatan
·
Tingkat dalam kota
·
Serta tingkat luar kota (pemasaran dalam bentuk produk kering)
Jangkauan
– jankauan pasar ini merupakan hasil
survai yang sebelumnya telah di lihat dari peluang pemasaran produk dan juga di
lihat dari besarnya permintaan konsumen pada wilayah tersebut.
C .Segmentasi Pasar
a)
Permintan
Berdasarkan hasil dari informasi yang
kami dapat 58% merupakan permintaan produk tempe (belum
di olah), dan 42% permintaan produk
olahan (kripik).
b)
Pesaing
untuk
saat ini pesaing atau pengrajin tempe hanya 4 rumah produksi , sedangkan
pengrajin ini hanya berproduksi dalam bentuk tempe yang belum di olah. Sekedar untuk bahan dasar saja, dan itu pun
pemasarannya hanya tingkat pedesaan sampai tingkat kecamatan. Berbeda hal nya
dengan usaha yang kami rencanakan ,
hasil produksinya berupa bahan non olahan dan juga produk olahan. Tingkatan jangkauan pemasaran nya juga lebih
luasan pemasaran kami, di dukung dengan ada nya kerja sama dengan wiraswasta
lainnya.
D.Target Market
Berdasarkan pengamatan yang saya peroleh, untuk konsumen
tempe itu sendiri tidak memandang kelas atau pun derajat. Hal ini Di karenakan
tempe adalah makanan pokok dan juga makanan subtitusi. sehingga target pasar
untuk produk tempe ini bisa di pasarkan baik kalangan minoritas( bawah) sampai dengan
kalangan menengah. Target pasar :
·
Masyarakat umum
·
Rumah makan / restoran ( sebagai supplier )
·
Toko kuliner/oleh-oleh khas (sebagai supplier produk olahan)
E.Rencana Management
Dalam pengelolahan rumah produksi tempe ini,
baik dalam proses produksi maupun pemasarannya di kelola secara pribadi ( pemilik sebgai manajer).
dengan bantuan karyawan sebagai pendukung kelancaran bisnis.
1.
Karyawan bagian pengolahan pertama, bekerja sebagai
peolah bahan baku kedelai hingga menjadi tempe. Dibutuhkan sekitar: 2 orang
karyawan (pada umumnya ntuk karyawan laki-laki)
2.
Karayawan bagian
pengolahan pengolahan kedua, karyawan ini bekerja sebagai pengolahan dari bahan
tempe ke produk ke olahan seperti,kripik
tempe. Dibutuhkan sekitar: 2 orang karyawan (pada umumnya ibu rumah tangga)
3.
Karyawan pembantu (distributor).
Karyawan ini bekerja sebagai pendistribusian hasil produk , sebagai pemasar
juga. Dibutuhkan: sekitar 2 orang karyawan .
Di sini Peran manajer (pemilik) lebih berperan sebagai penggerak atau pun pengarah, dan juga sebagai pengawas
akan kinerja. Serta sebagai pembantu dalam proses produksi atau pun
pendistribusian dan juga dalam pemasaran.
F.Rencana Keuangan
Rincian
biaya dalam membuka rumah bisnis, sebagai berikut :
Barang Investasi:
- Kontrak Rumah 1 tahun Rp 25.000.000
- Kompor Gas 2 unit Rp 2.000.000
- Peralatan memasak
lainnya Rp 1.500.000
- Kulkas/freezer Rp 3.000.000
- Mobil (minibus second) I
unit Rp 30.000.000
- Motor I unit Rp
12.000.000
- lain-lain Rp 6.750.000
total Rp 80.250.000
Biaya dirtsibusi :
-Dalam kota Rp
500.000
-luar kota Rp 2.500.000
Total Rp 3.000.000
Gaji karyawan :
- Karyawan bagian pengolahan pertama, 2 orang Rp.
1.500.000
- Karayawan bagian pengolahan pengolahan
kedua, 2 orang Rp. 1.500.000
- Karyawan pembantu (distributor ),2 orang Rp.1.750.000
Total Rp.4.750.000
Total semua biaya :
- barang investasi Rp.
80.250.000
-biaya disrtibusi Rp. 3.000.000
-gaji karyawan Rp. 4.750.000
Total Rp.88.000.000
G.Rencana
Pemasaran
Proses pemasaran hasil produk kami, tidak terlepas dari
luas pasar yang sebelumnya telah di
survai terlebih dahulu dan masih dalam
jangkauan kemanpuan distribusi kami. seperti halnya pada Tingkat
Pedesaan,Tingkat kecamatan,Tingkat dalam kota,Serta tingkat luar kota (pemasaran dalam bentuk produk kering).
dan sesuai yang di targetkan pada (TARGET
MARKET).
Secara teknis. Kami akan pasokan hasil produk kami ke pedagang
pasar tradisioanal yang nantinya produk
kami akan mengarah pada tingkat desaan,kecamatan. Untuk produk tempe yang belum
di olah , akan kami pasokan ke rumah-rumah makan. Yang sebelumnya telah setuju
untuk menjalin kerjasama. Disamping itu
, pemasaran juga mencakup toko-toko kuliner khas daerah, di sini kita kami
berencana untuk bekerja sama dengan toko–toko tersebut. Dan produk yang kami
akan pasokan merupakan hasil produk olahan sebab disini kualitas produk juga
musti di perhatikan, kami juga mencakup bukan hanya dalam kota melainkan di
luar kota juga.
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Padasarnya
bisnis tujuan bisnis itu sendiri yaitu:
1. Secara ekonomis
Memperoleh keuntungan.
2. Secara sosial
Memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Dalam
kesimpulan ini, disamping memperoleh
keuntungan dari produktivitas bentuk
usaha yang di bangun (perolehan laba). Di lihat dari segi sosial , bisnis
juga membantu dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen (masyarakat).
B. SARAN.
Untuk menyikapi ,menanggapi prekonomian gelobal dan ke ikut
sertaan dalam pembangunan ekonomi nasional. Sudah seharusnya masyarakat sadar akan penting nya membuka usaha (bisnis) baik mandiri ataupun non
mandiri. Dimana usaha ini nantinya
Sebagai acuan untuk membangun kesejakteraan dan kemakmuran bersama. Oleh sebab itu kita sebagai generaasi
penerus, kematangan dan persiapan akan perencanaan bisnis sudah seharusnya di pikirkan mulai dari waktu
sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar