PERENCANAAN/PLANNING
A.
PENDAHULUAN
B.
SYARAT
PERENCANAAN
C.
PROSES
PERENCANAAN
D.
JENIS
PERENCANAAN
E.
HAMBATAN
PERENCANAAN
F. PERENCANAAN STRATEGIS
A. PENDAHULUAN
1. DEFINISI PERENCANAAN
2.
KARAKTERISTIK PERENCANAAN
3. PEMBUAT PERENCANAAN
4. TUJUAN DAN ALASAN DASAR PERENCANAAN
5. MANFAAT PERENCANAAN
6. UNSUR PERENCANAAN
7. HUBUNGAN PERENCANAAN DGN FUNGSI LAIN
8. KELEMAHAN PERENCANAAN
1. DEFINISI DAN PENGERTIAN
PERENCANAAN
George R Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta-
fakta dan membuat serta mengargumenkan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan
datang dalam hal menggambarkan/ menvisualisasi serta menuliskan
aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai
hasil-hasil yang diinginkan .
Garth N. Jone
Planning is the procces of
selecting and developing the best course to accomplish and objective : perencanaan adalah proses pemilihan dan pengembangan
dari tindakan yang paling baik/ menguntungkan untuk mencapai tujuan ( Perencanaan
sebagai proses.)
Mc. Farland
Planning is the function
where by executive anticipate the probable effect of forces that will change
the activities and objective of their bussines : perencanaan adalah fungsi yang pimpinannya berkemungkinan menggunakan
pengaruh dan kewenangannya yang dapat mengu bah kegiatan dan tujuan organisasi ( Perencanaan sebagai fungsi manajemen )
W H Newman
Planning is deciding in
advance what to be done, that is the plan, it is projected a course of action :
Perencanaan
adalah keputusan apa yang akan dikerjakan untuk waktu yang akan datang, yaitu
suatu rencana yang diproyeksikan dalam suatu tindakan ( Perencanaan
sebagai suatu Keputusan )
Louis A . Allen
Planning is the
determination of a course of action to achieve a desired result.
JENIS/ UNSUR PERENCANAAN
( Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan)
T. Hani Handoko
Perencanaan adalah:
1. Pemilihan dan penetapan tujuan organisasi
2. Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2.KARAKTERISTIK PERENCANAAN
a. Perenc. Meliputi identifikasi personal dan organisasional
b. Perenc. Berkaitan dengan
kondisi pasti dan tidak pasti
c. Perenc. Bersifat intelektual
d. Perenc. Menyangkut hal-hal
masa depan
e. Perenc. Bersifat menembus
dan berkesinambungan
3. PEMBUAT PERENCANAAN
a. Panitia Perencana
b. Bagian Perencanaan
c. Tenaga Staff
4. a. TUJUAN PERENCANAAN
Untuk memudahkan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi/ perusahaan.
b. ALASAN DASAR PERENCANAAN
1. Protective
benevit (pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan
2. Positive
Benevit ( Meningkatkan
sukses pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan)
5. MANFAAT PERENCANAAN
Manfaat dari perencanaan ada 10, antara lain:
1.
Membantu
manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
2.
Membantu
kristalisasi persesuaian masalah-masalah utama
3.
Memungkinkan
manajer memahami gsmbaran operasi keseluruhan dengan jelas
4.
Membantu
penempatan tanggungjawab yang lebih tepat
5.
Sebagai pengukur
hasil yang dicapai
6.
Memberikan cara
pemberian perintah untuk operasi
7.
Memudahkan
melakukan koordinasi antar bagian
8.
Membuat tujuan
lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami
9.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
10. Menghemat waktu, usaha dan dana
6. UNSUR-UNSUR PERENCANAAN (kegiatan)
MANULLANG, ada 5 W+1 H:
What :
Tindakan apa yang dikerjakan
Why :
mengapa tindakan harus dikerjakan
Where : Dimana tindakan harus dikerjakan
When :
Kapan tindakan harus dikerjakan
Who :
Siapa yang mengerjakan tindakan
How :
Bagaimana cara mengerjakan tindakan
G.R. TERRY, ada 8:
1. tujuan
2. kebijakan
3. prosedur
4. metode
5. standar
6. budget
7. program
8. tekno-faktor *
LOUIS A. ALLEN
1.Forecasting
2.Establishing Objectives
3.Programming
4.Schedulling
5.Budgetting
6.Developing procedure
7. Establishing and
interpreting policy
Fungsi Perencanaan serta fungsi/ kegiatan manajerial
lainnya saling berhubungan, saling bergantung dan berinteraksi.
7.
HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN
FUNGSI LAIN
Perencanaan merupakan fungsi yang paling dasar dan ‘’
meresap’’ ke seluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya
8 KELEMAHAN PERENCANAAN
1.
Perencanaan
cenderung menunda kegiatan
2.
Pekerjaan yang
tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
3.
Hasil yang baik
kadang diperoleh dari penyelesaian situasi individual dan penanganan saat
masalah terjadi
4.
Ada rencana yang
tidak diikuti dengan cara2 yang konsisten
5.
Membetasi
manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
6.
Memiliki
hambatan psikologis
7.
Memerlukan
biayan yang cukup banyak
8.
Kadang mempunyai
keterbatasan dalam hal ketepatan
9.
Informasi (data)
dan fakta mengenai masa yang akan datang
B. SYARAT PERENCANAAN YANG BAIK/ EFEKTIF
1.
Memakai
kata-kata yang sederhana dan terang
2.
Hasil pemilihan
beberapa alternatif
3.
Realistis dan
ekonomis
4.
Didasarkan atas
pengalaman, pengetahuan dan intuisi
5.
Disertai
partisipasi
6.
Memperhitungkan
segala kemungkinan
7.
Fleksibel
8.
Mendayagunakan
secara maksimal fasilitas yang tersedia
9.
Dinamis
10.
Dapat menjadi
landasan bagi fungsi-fungsi manajemen yang lain
11.
Cukup waktu
12. Didasarkan atas penelitian
D. MACAM PERENCANAAN
Walau proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap
manajer, namun dalam prakteknya perencanaan dapat
mengambil bentuk yang berbeda-beda:
1.
Perbedaan tipe
organisasi, mempunyai perbedaan misi dimana pendekatan perencanaan yang
diinginkan berbeda pula
2.
Perbedaan waktu
3.
Manajer yang
berbeda mempunyai perencanaan yang berbeda pula
4.
5 dasar
pengklasifikasian rencana
1. A.D Bidang Fungsional
a.Rencana Produksi ,meliputi : perencanaan kebutuhan
bahan, skedulling produsi, jadwal pemeliharaan mesin,dll
b. Rencana keuangan
c. Rencana Personalia
d. Rencana Pemasaran, meliputi: target penjualan,
program promosi, dll
2. A.D. Tingkat Organisasional
a.
keseluruhan organisasi
b.
Satuan-satuan
kerja organisasi
Catt: ‘a’ lebih
komplek dari perenc. ‘b’
3. A.D. Karakteristik Rencana, meliputi faktor:
a.
Kompleksitas -
biaya
b.
Fleksibilitas -
Rasionalitas
c.
Keformalan -
Kuantitatif
d.
Kerahasiaan -
Kualitatif
4. A.D. Waktu
a. Jangka
Pendek
b. Jangka Menengah
c. jangka Panjang
Catt: “ semakin lama rentangan waktu antara prediksi
dan kenyataan, kemungkinan kesalahan semakin besar”
5. A.D. Unsur Rencana
a.
Anggaran
b.
Program
c.
Prosedur
d.
Kebijaksanaan,
dll
2 TIPE UTAMA RENCANA
1. RENCANA
STRATEGIK
Adalah :
Proses pemilihan tujuan, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program
strategik, menetapkan metode yang diperlukan untuk menjamin strategi dan
kebijakan yang telah diimplementasikan
2.
RENCANA
OPERASIONAL (Penguraian
terperinci bagaimana Rencana Operasional akan dicapai)
a. TIPE RENCANA SEKALI PAKAI (Single Use
Plan)
Dikembangkan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, tidak digunakan lagi apabila tujuan
sudah tercapai.
b.
RENCANA TETAP (Standing Plan)
Program meliputi
seperangkat kegiatan yang relatif luas
Program memperlihatkan:
1.
langkah utama
yang diperlukan untuk mencapai tujuan
2.
Unit atau
anggota organisasi yang bertanggungjawab untuk setiap langkah
3.
Urutan serta
pengaturan waktu dari setiap langkah
Proyek merupakan bagian dari program yang lebih kecil dan
terpisah
Setiap proyek mempunyai lingkup yang terbatas dan petunjuk2 yg jelas
yang menyangkut tugas dan waktu
Anggaran merupakan pernyataan mengenai sumberdaya keuangan
yang disediakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu selama periode tertentu, Hal ini
Merupakan alat pengendali kegiatan organisasi, merupakan komponen penting dari
program dan proyek.
Pendekatan - pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang
dapat diperkirakan terjadi berulang-ulang.
PERENCANAAN STRATEGIS
A.
PENGERTIAN
Perencanaan Strategik merupakan proses perencanaa
jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
B. PENTINGNYA PERENCANAAN STRATEGIK
(a) Tani
Handoko:
1. Perencanaan Strategik memberikan kerangka dasar
dalam semua bentuk perencanaan lainnya
harus diambil
2. Pemahaman terhadap perencanaan strategik akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya
3. Perencanaan strategik sering merupakan titik
permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan
organisasi.
(b) A.F. Stoner:
1. Organisasi berfungsi lebih baik
Perencanaan
Strategik membantu mengembangkan konsep yang jelas mengenai organisasi/ perusahaan yang pada
gilirannya hal ini memungkinkan manajemen untuk merumuskan rencana dan kegiatan
lebih menedekatkan organisasi pada tujuan
2. Kemampuan menanggapi lingkungan yang selalu
berubah.
C. CIRI-CIRI PERENCANAAN STRATEGIK
1. Menjawab ‘’Pertanyaan Dasar’’,
misal :
Dibidang apa kita bergerak dan dibidang apa seharusnya bergerak- ‘’siapa
pelanggan kita sekarang dan siapa yang seharusnya menjadi pelanggan kita?’’
2. Memberi kerangka kerja untuk perencanaa yang lebih
terinci dan untuk keputusan harian
3. Melibatkan kurun waktu yang lama dibanding
perencanaan lainnya
4. Membantu
menfokuskan energi dan sumber daya perusahaan
padakegiatan dengan prioritas yang utama
5. Keterlibatan manajemen puncak
D. PROSES PERENCANAAN STRATEGIK
1. Pemilihan tujuan perusahaan
2. Penentuan kebijakan dan program untuk mencapai
sasaran tertentu dalam rangka mencapai
tujuan
3. Penetapan metode yang perlu untuk menjamin agar
kebijakan dan program strategis tersebut terlaksana.
PERENCANAAN STRATEGIS
1. PENGERTIAN
STRATEGI
A. STRATEGI
* Perspektif apa yang dilakukan MENYANGKUT
Peran Aktif Manajer
Merupakan
program yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai tujuan organisasi dan melakukan misinya.
* Perspektif apa yang akhirnya dilakukan
MENYANGKUT Manajer Reaktif
Merupakan pola
tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
B. CIRI-CIRI STRATEGI ROBERT Y. HAYES DAN STEVEN CW
1.Wawasan waktu (Time horizon)
Kegiatan waktu yang akan datang untuk melaksanakan
kegiatan dan mengamati dampak
2. Dampak (Impact)
Walaupun hasil strategis tidak tampak dalam waktu yang
panjang, dampak akhirnya pasti ada.
3. Pemusatan upaya (Concentration of effort), mencakup:
Upaya, kegiatan dan perhatian terhadap rentang sasaran
yang sempit.
4. Pola keputusan (Patern of decision)
Strategi mensyaratkan sederetan keputusan tertentu yang harus diambil
sepanjang waktu, secara konsisten.
5. Peresapan ( Pervasiveness)
Stretegi mencakup spektrum yang luas mulai dari proses
alokasi sumber daya sampai dengan
kegiatan organisasi harian.
C. CARA MERANCANG STRATEGI (
Mitzberg )
1. CARA ENTERPRENEUR:
- Manajer mangambil keputusan berani dan penuh resiko
atas dasar intuisi dan pengalaman
- Motivasi: Pertumbuhan konstan
- Perencanaan strategi, mencari peluang baru oleh
rencana pribadi pimpinan, bukan oleh peraturan
2. CARA ADAPTIF (teknik yang berliku-liku):
- Menanggapi
setiap situasi yang muncul
- Maju secara
hati-hati dengan langkah kecil dan terputus
- Bertahan
menghadapi pesaing
3. CARA
PERENCANAAN (Planning mode)
- Memberi kerangka pedoman- pedoman penunjuk arah yang tegas
- Perencana tingkat puncak
mengikuti prosedur sistemik untuk menganalisis lingkungan dan perusahaan hingga
dapat dikembangkan rencana untuk bergerak kemasa depan.
4.
INKREMENTALISME LOGIS
Merupakan sintesis ke tiga cara diatas
Faktor Pembeda
|
PERENCANAAN
OPERASIONAL
|
PERENCANAAN
STRATEGIK
|
1. Pusat Bahasan
|
Masalah-masalah
pengoperasian
|
Kelangsungan
dan pengembangan jangka panjang
|
2. Sasaran
|
Laba sekarang
|
Laba diwaktu
yang akan datang
|
3. Batasan
|
Lingkungan SD sekarang
|
Lingk. SD yang
akan datang
|
4. Hasil yang diperoleh
|
Efisiensi dan stabilitas
|
Pengembangan
potensi mendatang (efektifitas)
|
5. Informasi
|
Dunia bisnis sekarang
|
Kesempatan
diwaktu yang akan datang
|
6. Organisasi
|
Birokrasi/
stabil
|
Kewiraswastaan/
fleksibel
|
7. Kepemimpinan
|
Konservatif
|
Mengilhami
perubahan radikal
|
8. Pemecahan masalah
|
Berdasar pengalaman masa lalu
Resiko Rendah
|
Antisipasi,
menemukan pendekatan-2 baru
Resiko Tinggi
|
9. Perencana
|
Manajemen tingkat bawah
|
Manajemen
tingkat atas
|
D. PERBEDAAN PERENCANAAN STRATEGIK DAN PERENCANAAN OPERASIONAL
E. KEUNGGULAN PERENCANAAN STRATEGIS
1.
Memberi pedoman
konsisten bagi kegiatan perusahaan:
a. tujuan telah ditentukan
b. cara
mencapainya ditentukan pula
c. dalam proses perencanaan telah diantisipasi masalah
2.
Membantu manajer
melihat adanya peluang beresiko dan peluang
Analisis
dalam Perencanaan sosial memberi informasi sehingga pengambilan keputusan tepat
3. Mengurangi
kemungkinan kesalahan karena perencanaan soaial didasarkan atas penelitian
seksama atas sasaran, tujuan dan strategi.
F. KELEMAHAN PERENCANAAN STRATEGIS
1.
Membengkaknya
birokrasi
2.
Investasi yang
besar dalam waktu, uang dan manusia
3.
Cenderung
membatasi perusahaan pada pilihan yang paling rasional dan tanpa resiko,
sehingga sering membuang peluang yang menarik.
G. TINGKATAN-TINGKATAN STRATEGI
(Thomson dan Strickland)
1. TINGKAT
PERUSAHAAN (Korporasi)
* Dirumuskan mjnr puncak perusahaan yang memiliki lebih dari
satu lini usaha.
* Memusatkan perhatian pada tindakan organisasi
secara keseluruhan dan yang sebaiknya dilakukan setiap kegiatan bisnis dalam organisasi.
TINGKAT UNIT BISNIS
* Mengelola kepentingan dan operasi unit bisnis
tertentu
* Strategi ini berupaya menentukan pendekatan apa yang
sebaiknya diambil unit bisnis untuk pasarnya dan bagaimana sebaiknya bisnis
dilakukan dengan sumber daya dan kondisi pasarnya.
3.
TINGKAT FUNGSIONAL
* Menciptakan
kerangka kerja untuk manajemen fungsi, sehingga mereka sesuai dengan strategi tingkat
unit bisnis.
“ Gerakan dari 1 ke 3 akan membuat rencana menjadi
lebih terinci dan khusus ”
I. PENDEKATAN TERHADAP PERENCANAAN STRATEGIS FORMAL
Arthur A. Thompson dan A.J. Strickland mengemukakan 4
pendekatan dasar terhadap perencanaan strategis yang formal:
1. PENDEKATAN DARI BAWAH KE ATAS (Bottom
up approach)
Merupakan prakarsa untuk merumuskan strategi yang
dilakukan oleh berbagai unit atau divisi perusahaan dan kemudian disampaikan ke
atas untuk dissatukan pada tingkat korporasi (kantor pusat).
Strategi korporasi merupakan gabungan dari
rencana-rencana divisi.
Kelemahan: Strategi korporasi merupakan perpaduan yang
tidak berkaitan, yang hanya mencerminkan tujuan divisi.
2. PENDEKATAN DARI ATASKE BAWAH (Top down approach)
Merupakan prakarsa yang dilkakukan oleh eksekutif
puncak tingkat korporasi, yang merumuskan strategi terpadu dan terkoordinasi,
dengan nasehat dari para manajer tingkat yang lebih rendah.
Strategi menyeluruh ini digunakan untuk menetapkan
tujuan dan mengevaluasi prestasi kerja setiap unit usaha.
3. PENDEKATAN INTERAKTIF (Interactive approach)
Merupakan jalan tengah dari dua pendekatan sebelumnya.
Eksekutif perusahaan dan
manajer tingkat yang lebih rendah mengembangkan strategi dengan cara konsultasi
satu sama
lain, dengan membuat mata
rantai antara tujuan perusahaan yang
lebih luas dan pengetahuna manajer yang terinci mengenai situasi-situasi
khusus.
4. PENDEKATAN
TINGKAT GANDA ( Dual level approach)
Strategi dirumuskan secara independen pada
masing-masing tingkat korporasi dan pada tingkat unit bisnis.
Semua unit membuat rencana sesuai denagn situasi
khusus mereka dan rencana ini secara teratur ditinjau oleh manajemen korporasi.
Pada tingkat korporasi,
perencanaan strategis adalah kontinyu dan dipusatkan pada sasaran perusahaan
yang lebih luas: kapan membeli dan kapan meninggalkan suatu bisnis: bagaimana
menanggapi persaingan dan lingkungan eksternal: prioritas apa yang akan
ditetapkan pada berbagai unit perusahaan.
J. PERENCANAAN STRATEGIS
1. Pada perusahaan besar:
a. Staf. Perencana (Pembuat)
b. Presiden Direktur (staf Perencana sebagai Katalisator)
2. Pada
perusahaan kecil:
a. Ciri-cirinya antara lain:
1. Menghasilkan sedikit produk/ jasa
2. Sumber daya dan kemampuan terbatas
3.Tidak mempunyai prosedur formal untuk: memantau
lingkungan, melakukan peramalan, mengevaluasi strategi yang sedang berjalan
(informasi untuk merevisi/ menerapkan rencana strategis yang ada)
4. manajemen dan staf dilatih sambil kerja; lebih
mengandalkan pengalaman daripada prosedur sistematis
5. Pengurus dan saham dimiliki oleh kenalan/ keluarga
pendiri.
b. Perencanaan strategis
1. tidak perlu mahal, rumit, kuantitatif, formal
Pertimbangan,
pengalaman, intuisi dan diskusi merupakan kunci keberhasilan perencanaan sosial
2. Perencanaan sosial merupakan suatu proses belajar (learning
process)
3. Pada Perusahaan Nir- laba
a. Kritik:
1. Pelayanan diberikan tidak berwujud dan sulit diukur
2. Pengaruh pelanggan lemah
3. Komitmen pada organisasi lemah
4. Penyumbang sumber daya campur tangan
5. Ada kendala dalam penggunaan imbalan dan hukuman
6. Bergantung pada pimpinan ‘’mistis’’
b. Perencanaan sosial
Umumnya tidak mempunyai perencanaan sosial, tapi ada
kecenderungan membuat perencanaan sosial dengan:
- pengurangan dana
- terjunnya orang bisnis sebagai dewan penyantun
- dll
K. HAMBATAN PERENCANAAN STRATEGIS FORMAL
1. Pengembangnya:
a. Konflik
antar proses perencanaan yang formal dan gaya manajemen
b. Ketidaktepatan perencanaan formal bagi perusahaan
kecil
c. Biaya besar
d. Penekanan yang berlebihan pada segi kuantitatif
e. Kerawanan perencanaan strategis terhadap kejadian
yang tidak diharapkan
kelima hal
tersebut diatas dapat diatasi dengan :
1. Memilih tingkat formalitas yang tepat
2. Menghilangkan hal-hal yang tidka perlu
3. Menekankan fleksibilitas
2. Implementasi efektif:
1. Tidak diterima oleh setiap manajer
2. Tidak dipahami oleh staf perencana
3. Ada manajer yang tidak dilibatkan
4. Tanggungjawab utam perencanaan diserahkan kepada
staf
5. Rencana jangka panjang dianggap tidak dapat dirubah
6. Pemilihan rencana yang rumit dan mahal
7. Rencana yang baik diabaikan
8. Forecast dan anggaran dikacaukan perencanaan
9. Informasi tidak memadai
10. Manajer yang sangat terlibat dalam hal-hal kecil
Hambatan semua point di atas melibatkan kesalahan persepsi, pendidikan,
dan implementasi.
Bisa diatasi dengan: Mengajarkan semua proses perencanaa kepada
semuamanajer dan melibatkan mereka dalam proses tersebut
.
0 komentar:
Posting Komentar